LULLICIOUS BALI

Hard Rock Hotel Bali

CIMG0103 Untuk yang kesekian kalinya, outing kantor diadakan di Bali. Saya menginap di Hard Rock Hotel Bali. Hotel ini terletak tepat di depan pantai kuta dan disebelah Hard Rock Cafe Bali. Hal unik di hotel ini adalah setiap kamar dilengkapi dengan boombox atau tape musik. Kolam renang dihotel ini juga sangat unik. Terdapat dua perosotan dan model kolam renangnya adalah lagoon. Disamping itu ada pasir buatan dan tempat bermain volley. Selain itu, di pinggir kolam renang ada saung – saung untuk spa ala bali.

Hard Rock Cafe Bali

Acara makan malam kantor diadakan di Hard Rock Cafe Bali. Menu makanannya adalah western food, seperti soup tomato,chicken teriyaki, etc. Hal yang paling berkesan dari acara di Hard Rock Cafe Bali adalah band dan pembawa acaranya. Sebagai icebreaking agar suasana menjadi hidup, pembawa acara selalu menunjuk orang untuk naik ke atas panggung atau bila ditolak maka akan dicium (hiiii). IMG_4569 Namun persyaratan untuk dicium adalah cowok, dimana pembawa acaranya juga cowok. Akhirnya malam itu para cowok mendapat surprise cium dari sang pembawa acara. Kami dihibur oleh asia seven band. Band ini menurut informasi berasal dari Jakarta. Mereka dikontrak selama 1 bulan di Hard Rock Cafe Bali. Asia Seven band terdiri dari lebih kurang 7 orang pemain band dan 3 diantaranya vokalis (2 vokalis wanita dan 1 vokalis pria). Mereka sangat terampil dalam membawakan lagu- lagu top 40, seperti lady gaga, balack eyed peas dan juga lagu lawas. Vokalis prianya juga sangat energik membawakan lagu upbeat, disamping memiliki tampang yang menarik.

Kelapa di Pecatu Resort

CIMG0059 Dahulu ketika berkunjung ke dreamland dan mampir ke Kelapa yangberada di tebing pantai dreamland tidak dipungut bayaran. Kini, untuk masuk ke kafe di tebing pantai dreamland ini dipungut bayaran IDR 75,000 berupa voucher untuk dibelikan makanan/ minuman. Kelapa terdiri dari 3 tempat. Kafe di pinggir kolam renang di tepi pantai dreamland, klub malam dan restoran di indoor untuk suasana yang lebih private. Kami memilih untuk berada di kafe di pinggir kolam renang. Kolam renang di Kelapa berada di pinggir tebing. Dinding yang membatasi dengan tebingnya dibuat transparan. Seakan- akan tidak ada batas antara kolam renang dengan pantainya. Kami berfoto- foto disini. Setelah itu, kami turun menuju pantai dreamland. Pantai ini sudah ramai dengan wisatawan. Sambil melihat matahari terbenam kami bermain di pantai. Kemudian, ada mbok- mbok tukang pijat yang menawarkan jasa pijat dengan harga murah. Sehingga,sambil menikmati matahari terbenam sambil dipijat oleh mbok- mbok.

Jimbaran Lagi

Setiap ke Bali pasti menyempatkan makan malam berupa seafood di Jimbaran. Kami makan malam di Jukung Cafe. Sambil makan, kami ditemani oleh tarian bali di atas panggung yang memang disediakan untuk pengunjung. Wisatawan diperbolehkan berfoto bersama penari bali setelah tarian balinya selesai. Kemudian ada pengamen sombrero yang membawakan lagu- lagu yang dipesan oleh pengunjung Jukung Cafe. Kami meminta dibawakan beberapa lagu dan tentunya harus membayar Rp 20,000 untuk 1 lagu. Berdasarkan keterangan pelayan restoran, sebenarnya pengamen sombrero tidak mengenakan tarif untuk 1 lagu berapa. Tetapi entah kenapa pengamen tersebut mengenakan tarif kepada kami. Seperti biasa menu makanan di Jimbaran adalah Ikan Bakar, sambel mangga, tumis kankung, cumi goreng tepung, udang bakar,dll.

MbarGo dan Kamasutra

Ke Bali tidak lengkap tanpa menikmati kehidupan malam, terutama di jl.legian. Jalan legiansangat ramai oleh wisatawan terutama mulai dari jam 11. Klub- klub malam mulai memperdengarkan musik berdentam dan meramaikan suasana. Kafe- kafe dengan live music juga mulai dipenuhi wisatawan. Sebagai awalan kami mendatangi Kama Sutra untuk mendengarkan live music. Firstdrink sebagai tiket masuk ke dalam kama sutra. Setelah beberapa lagu, kami memutuskan untuk pindah ke MbarGo. Mbargo adalah tempat clubbing di jalan legian dengan aliran musik R&B. Mbargo sangat ramai dibandingkan dengan tempat clubbing lainnya, kemungkinan karena lagu- lagunya adalah yang sedang happening di kalangan anak muda, seperti lady gaga, black eyed peas, justin bieber, dll. Tiket masuk untuk ke Mbargo adalah Rp 50,000. Mbargo dipisahkan menjadi dua lokasi. Lokasi pertama yang sebelah kanan, adalah bar dan lantai dansa. DJ berada di lantai atas. Di bagian belakang terdapat kursi untuk bersantai. Di sebelah kiri, lebih ke arah lounge. Ada banyak kursi- kursi untuk pengunjung yang tidak ingin bergoyang di lantai clubbing. Di dalam lounge ini juga terdapat hiburan yaitu para gadis yang berakrobatik di tiang sambil meliuk-liukkan tubuhnya.

Rafting di Telaga Waja

Ini adalah pertama kalinya saya rafting di Bali. Telaga waja terletak di Karangasem, lokasinya diantara pegunungan- pegunungan dengan sawah – sawah yang menghampar. Sungai telaga waja digunakan untuk rafting dengan durasi 2 jam. Kami di berikan peralatan keselamatan seperti pelampung dan helm. Kemudian kami diajarkan cara menggunakan dayung yang benar sebelum memulai rafting. Disamping itu, instruktur juga mengajarkan aba- aba yang harus dilakukan saat rafting. Rafting merupakan kegiatan yang sangat seru dan menantang. CIMG0116 Kami harus menghadapi batu-batu sungai yang menghambat. Terus ada juga ranting-ranting pohon yang menjuntai yang mengharuskan kami tiarap. Ada beberapa arus sungai yang kencang yang mengharuskan kami berpegangan erat ke perahu karet. Saat sudah sampai setengah perjalanan, kami beristirahat di air terjun dan tentunya berfoto- foto. Di akhir perjalanan, perahu karet kami harus terjun di bendungan, rasanya cukup menegangkan tapi juga mengasyikkan. Setelah sampai di tujuan. Kami harus mendaki anak tangga yang berpuluh – puluh menuju ke suatu restoran. Disana telah disediakan makan siang dan minuman hangat. Sayangnya kamar ganti dan kamar mandinya tidak memadai.

Warung Made

Akhirnya saya bisa juga merasakan makan di warung made yang terkenal di Bali. Warung ini ada di dua tempat di seminyak dan di kuta. Saya makan di dua lokasi dari warung made ini. Menu warung made bermacam- macam, tapi yang paling terkenal adalah nasi campurnya. Saya memesan nasi campur lengkap dengan satenya. Penampilan nasi campur ini sangat rame, semua dicampur jadi satu, tapi apabila dimakan rasanya enak.

Baju kupu – kupu di Airlangga

Sebelum pulang menuju Jakarta, saya mampir membeli oleh- oleh di Airlangga. Tujuan saya Cuma satu baju kupu-kupu. Di Airlangga, pilihan baju kupu- kupunya sangat banyak dan harganya Rp 30,000.

VNC dan Malaysia

Free Seat Air Asia

Apabila dilihat dari tujuan wisata dan objek- objek wisata, Indonesia jauh lebih banyak dan beragam dibandingkan Malaysia. Tapi satu hal, Malaysia gencar mempromosikan pariwisatanya. Pertama, dengan website tourism malaysia yang bagus, dimana segala informasi ada. Kedua, sarana transportasi seperti MRT dan skytrain telah tersedia.

Alasan perjalanan saya ke Malaysia semata- mata adalah free seat dari Air Asia dan sepatu VNC. Selebihnya tidak ada. Free seat dari air asia itu benar- benar ada. Dan untuk mendapatkannya harus rajin- rajin buka website Air Asia. Biasanya di website akan melakukan pemberitahuan apabila akan ada free seat. Nah di tanggal yang telah ditentukan itulah, kita harus standby di depan komputer dari jam 12 malam. Agar mendapat kesempatan pertama untuk free seat. Sebagai informasi, saya mendapat free seat untuk harga kursinya, tapi tetap ditambah pajak dan biaya lain-lain. Jadi total harga yang harus saya bayar per orang Rp. 175.000. Murah banget kan.

Hotel Federal

Awalnya saya kebingungan untuk menentukan akan menginap di hotel Royale Bintang atau hotel Federal. Akhirnya terpilih hotel Federal. Hotel Federal terletak di jalan Bukit Bintang ujung. Hotel ini bersebelahan dengan hotel Royale Bintang. Di sekitar hotel ini terdapat banyak restoran, sehingga tidak perlu khawatir akan kelaparan. Berjaya times square terletak di belakang hotel federal, lebih kurang diperlukan berjalan sekitar 500m. Kemudian, sungai wang mall juga berada tidak jauh dari hotel ini. Jalan Alor yang terkenal dengan banyak makanan juga berada lebih kurang 500m.

Bukit Bintang

Saya berpikir bahwa jalan bukit bintang dibuat mengacu kepada jalan Orchard di Singapore. Di sepanjang jalan ini terdapat banyak mall, seperti Pavilion di ujung jalan, Lot 10 dan sungai wang mall. Selain itu di sepanjang jalan juga terdapat refleksi, apabila telah lelah berjalan kaki. Pedestrian dibuat lebar di kiri- kanan jalan. Sehingga para pejalan kaki merasa nyaman untuk menyusuri jalan tersebut. Tidak perlu khawatir akan kelaparan di jalan bukit bintang, karena ada restoran KFC dan McD yang buka 24 jam.  Menurut sopir taksi malaysia, apabila sore hari jalan bukit bintang seringkali macet, sehingga banyak taksi yang menghindari jalan ini.

Jalan Alor

Jalan alor cukup terkenal di Malaysia. Di sepanjang jalan ini banyak sekali restoran cina yang berkonsep outdoor. Maksudnya adalah makan di bawah sinar bintang dan langit malam. Jenis makanan di tempat ini adalah masakan cina seperti kwetiaw, bihun, sapo dan juga seafood. Jangan lupa untuk memesan teh tarik sebagai minumnya. Pemilik restoran biasanya berada di pinggir jalan untuk mempromosikan restorannya. Apabila restoran miliknya sudah penuh dan ada tamu lain, maka tamu tersebut akan diberikan kepada restoran milik saudaranya.

KLCC

Mall yang terkenal dan berada persis dibawah menara petronas adalah Suria KLCC. Mall ini besar dan luas. Di bawah mall ini ada aquaria, yaitu sea world versi malaysia dan juga MRT. Di mall ini apabila anda turis dapat memperlihatkan paspor pada information dan akan mendapat potongan harga turis sebesar 10% di vendor- vendor tertentu.

VNC

Seperti saya utarakan di awal tujuan utama saya ke malaysia adalah membeli VNC. Oleh karena merk sepatu buatan paddini ini berasal dari malaysia tentunya harganya jauh lebih murah di malaysia. Di jakarta merk sepatu ini telah ditambah dengan berbagai pajak sehingga harganya menjulang tinggi. Apabila dia jakarta sepatu VNC berkisar antara 200,000- 300,000 rupiah. Maka di Malaysia harganya bisa hanya 100,000- 200,000 saja. Saya menyukai VNC karena warnanya variatif, kemudian modelnya juga atraktif dan eksentrik. Saya mulai hunting VNC di sungai wang mall. Disini katanya yang terlengkap mengenai koleksi VNC-nya. Benar saja, di sungai wang ini VNC-nya sangat ramai oleh orang Indonesia. Disamping sepatu, ada juga koleksi jam, perhiasan, dompet dan kacamata. Untuk jam VNC hanya berkisar 100,000 – 150,000. Untuk kacamata lebih kurang harganya sama juga. Cukup murah kan!! Kemudian, saya juga hunting di KLCC Suria dan Mid City- Valley. Pada umumnya, mdel VNC di mall- mall tersebut lebih kurang sama.

Tidung oh Tidung

Ke pulau tidung sudah menjadi trending topic belakangan ini. Banyak agen wisata backpacker yang lagi booming, dengan harga murah bisa jalan- jalan menyusuri pulau Indonesia. Saya juga jadi merasa tertarik untuk menjelajahi Indonesia dengan harga murah. Dan pastinya menikmati alam dan pantai Indonesia. Dimulailah petualangan backpacker pertama ke Pulau Tidung. Harganya murah sudah komplit semua Cuma Rp 350.000 (makan, penginapan, sepeda, alat snorkeling).

Kapal Kayu dan Muara Angke

Meeting point untuk ke Pulau Tidung adalah Muara Angke. Iya tempat berkumpulnya nelayan dengan bau laut yang sangat menyengat. Ditambah lagi becek. Kemudian, kami berangkat dengan kapal dari sana. Jreng… agak shock juga ternyata kapal yang digunakan ke Pulau Tidung adalah kapal kayu. Ya, mudah-mudahan kayunya terbuat dari kayu jati yang kuat diterjang ombak. Amin. Dan ternyata kapalnya tidak mempunyai tempat duduk. Jadi demi untuk menikmati pemandangan yang ternyata emang hanya ada pemandangan laut, Saya dan teman- teman duduk di atas. Ehm, tepatnya di atas kapal beratapkan terpal. Pokoknya truly backpacker. Sebelum lebih lanjut dilanda stres, Saya memejamkan mata dan tidur ditemani semilir angin laut. Dalam hati berdoa “ Ya Allah semoga ombaknya bersahabat ya, bawa kami dan kapal kayu ini selamat sampai pulau tidung”.

Snorkeling

Sesuai itinerary, sesampainya di pulau tidung setelah perjalanan 3 jam yaitu snorkeling. Yes, ini pengalaman pertama saya snorkeling. Kita dibawa dengan kapal menuju ke tengah laut. Disana saya mencoba menggunakan alat pernafasan dan gagal. Setelah beberapa kali kemasukan air melalui mulut dan hidung, akhirnya saya agak bisa menggunakan alat tersebut. Ternyata di perairan bawah laut Tidung ada banyak karang (ya iyalah). Karangnya besar – besar. Setelah lebih kurang 1 jam, kita mencari spot lain yang lebih eksotik dan menawan. Di spot yang satu ini, karangnya berwarna warni, ada karang biru. Kemudian bertemu juga dengan ikan nemo. Ada banyak ikan ikan kecil mondar- mandir. Dan ada ikan lele raksasa. Ternyata selain di septitank, ikan lele juga ada di laut. Pengalaman yang menyenangkan untuk yang baru pertama kali snorkeling. Satu lagi, yang asyik adalah ketika naik kapal dan diterpa angin semilir.

 

Pantai di Pulau Tidung

Sesuai gambar- gambar yang saya lihat di situs backpacker, katanya pantai pulau tidung itu indah. Ditambah lagi antara pulau tidung kecil dan besar ada jembatan penghubung. Setelah snorkeling, kita sangat kelaparan dan mencari makan mie di pulau tidung. Sekalian, mencari pantai yang katanya indah. Kamipun menyusuri pulau tidung besar dan bertemu dengan jembatan penghubung.

Sebagai informasi, pulau tidung sekarang sudah ramai dengan wisatawan lokal. Disana, kami menyusuri jembatan penghubung tersebut. Dan benar saja, jembatan penghubung tersebut panjang dan indah pemandangannya. Dibawah jembatan tersebut, air laut terlihat jernih sehingga kelihatan karang- karangnya. Airnya juga bersih. Kami banyak menghabiskan waktu untuk berfoto-foto di jembatan yang indah tersebut. Di jembatan penghubung tersebut juga ada jembatan yang tinggi. Di jembatan ini, banyak yang menguji nyali dengan loncat. Siapa yang berani silakan loncat. Setelah menyusuri jembatan penghubung, Kami mencari pantai yang lagi-lagi katanya indah. Pulau tidung kecilpun dikitari dan ternyata yang ada adalah tumbuhan bakau. Banyak tumbuhan bakau untuk mencegah abrasi. Tapi pantai yang indahnya tampaknya sudah tidak ada. Akhirnya karena kecapean kita tidur di pasir.

Laper

Penginapan di Pulau Tidung sebenarnya adalah rumah penduduk. Jadi kita seperti homestay. Makanan disana berasal dari penduduk yang rasanya kurang sesuai dengan llidah saya. Jadi saran saya daripada kelaperan lebih baik bawa popmie dan makanan instan dari Jakarta. Ada juga warung- warung yang menyediakan jagung bakar, gorengan dan sebagainya.

Bersepeda

Kegiatan terakhir di Pulau Tidung adalah bersepeda. Kami bersepeda mengelilingi pulau tidung besar. Rasanya menyenangkan juga. Selain itu, ternyata memang sebagian wisatawan juga asyik bersepeda. Saya rasa memang sepeda paling cocok dengan Pulau Tidung karena jalanan yang kecil dan bergang- gang. Sehingga sepeda merupakan sarana transportasi yang cocok.

Saatnya pulang (Thank’s God)

Akhirnya saat yang dinanti tiba juga pulang. Tapi ternyata ada aral rintangan menuju kepulangan. Kapal yang sudah kami pesan tidak dapat ke Pulau Tidung karena ada ombak besar. Ya ampun berarti saya terjebak dong di Tidung. Namun ada ide brilian dari empunya hajat alias eo di Tidung, kita ikut kapal yang akan berangkat menuju Jakarta. Dan yang paling cemerlang adalah oleh dinas perhubungan kapal kayu tersebut yang entah terbuat dari kayu apa telah dinyatakan overloaded, alias awak seperti ikan pepes. Tapi tetap saja ide cemerlang untuk memasukkan penumpang terus diutarakan. Dengan keselamatan saya serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, saya akhirnya ikut masuk ke kapal tersebut. Disana saya duduk di bunker tempat awak kapal bersama jangkar karatan. Ampun deh. Setidaknya saya tidak berjemur dibawah terik matahari di depan kapal. Memang sih tampak keren dan eksotik tapi pada akhirnya kena kanker kulit karena terbakar. Hehehe. Sampai juga ke muara angke. Dan ternyata penderitaan belum berakhir. Kapal tidak dapat menyandar ke pelabuhan karena terdapat banyak kapal lain. Sehingga kita harus lompat dari satu kapal ke kapal lain untuk dapat sampai ke pelabuhan.

Saat Menyenangkan di Bangkok

Entah kenapa, tapi untuk dapat cuti diperusahaan ini begitu banyak halangan yang harus ditempuh. Tapi dengan keteguhan hati dan pepatah “ Anjing menggonggong, Kafilah berlalu” terus berkumandang di seluruh jiwa raga. Terlaksanalah cuti tanggal 15 – 18 Juli 2010 menuju Bandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Sommerset Lake Point

Perjuangan untuk menentukan Somerset sebagai hotel di Bangkok sebenarnya cukup panjang. Selama 1 bulan di tengah hiruk pikuk pekerjaan yang tiada habisnya, Saya menyempatkan diri membaca blog perjalanan orang, tripadvisor berlembar- lembar, kaskus traveller, review agoda dan googling gambar asli di website. Semua saya bandingkan dari harga, foto, lokasi dan review para traveller. Akhirnya saya memutuskan untuk booking melalui asia travel 1 unit apartement 2 kamar. 1 malam seharga 3570 baht. Berdasarkan review lokasinya bagus dan sudah memegang nama besa somerset.

Pada kenyataannya hasil pencarian panjang saya ternyata benar. SLP terletak di Soi 16, dekat dengan stasiun Asoke.Hotel ini atau serviced apartement memiliki fasilitas tuk-tuk. Tuk tuk ini akan mengantarkan kita ke BST Asoke ataupun MRT Lumpini Park. Kamar mandinya ada shower dan bath tub. Ruangan apartemen dilengkapi dengan peralatan memasak. Selain itu, sarapan di hotel ini juga enak. Menunya memang hampir sama setiap pagi, misal omlette, bakso, nasi goreng  dan lain- lain. Kemudian, setiap tamu memiliki jatah free internet. Dengan memesan hotel ini melalui asia travel, kami juga menikmati free private tour ke tempat – tempat wisata. Dan yang paling penting, resepsionisnya selalu ramah dan menerangkan mengenai tempat wisata di Bangkok.

Tempat Wisata

1. Suan Lum Night Market

Sampai di Bangkok lebih kurang jam 9 malam. Tanpa menyia-nyiakan waktu kami ke hotel dan langsung menuju Suan Lum Night Market. Berdasarkan petunjuk resepsionis hotel, kami ke pasar ini dengan MRT lumpini park. Tuk-tuk menghantarkan kami ke MRT tersebut. Kemudian sesampainya disana kami menjelajahi kios – kios di pasar tersebut. Ada kios penjual lampu-lampu hiasan untuk di kamar, serta lampu yang dirangkai bunga. Harganya lebih kurang 200- 450 baht. Selain itu terdapat baju perempuan, souvenir dan juga jam- jam unik. Jam unik warnanya ada bermacam- macam dengan harga berkisar 300 baht. Kami berbelanja sampai hampir sebagian besar kios tutup yaitu tengah malam. Ternyata MRT juga telah tutup ketika kami hendak pulang, sehingga kami menuju hotel dengan menggunakan Taksi.

2. Grand Palace, Emerald Budha, Chao Phraya River

Pagi hari kami dijemput oleh petugas travel Bangkok untuk menikmati free private tour ke Grand Palace. Grand Palace adalah istana raja Thailand. Begitu sampai di Grand Palace, kami disambut dengan barisan tentara kerajaan Thailand. Semua ukuran tubuhnya sama dan ternyata tidak seperti tentara kebanyakan, tentara kerajaan Thailand kecil- kecil. Biar kecil tapi kemampuan raksasa hehehe. Kemudian, saya membeli tiket seharga 350 baht. Grand Palace sangat indah sekali, semua bangunannya, maksudnya bangunan yang berfungsi sebagai tempat peribadatan dicat warna emas sehingga seperti kuningan atau emas. Bnetuk bangunannya bermacam – macam dan yang pasti indah. Saya sempat memakai percikan bunga lotus tiga kali. Inipun tahu tata caranya dengan menguping guide tour lain. Mudah- mudahan setelah diperciki bunga lotus kerjaan saya yang sangat berat di Jakarta bisa diringankan. Amin. Setelah dari grand palace kami menuju istana asli raja thailand. Istana ini dibangun oleh arsitek asing dan untuk melekatkan cita rasa Thailand, kubah atau atap dari istana ini dibuat ala thailand atau ala kuil- kuil. Di dalam komplek grand palace ini ada banyak kuil. Tapi apabila ke Grand Palace jangan lupa bawa topi, karena terik matahari yang sangat menyengat. Hal menarik yang saya temukan adalah ternyata kerjaan juga memiliki program amal. Dalam program amal ini, kerajaan menjual minuman, ada rasa leci, dll. Suasana matahari yang begitu terik ditambah minuman kerajaan yang dingin sangat pas dan cocok.

Setelah dari grand palace kita menuju Wat Po atau disebut juga emerald budha atau reclining budha. Di komplek ini diawali dengan kita menemukan patung budha tidur yang besar. Disini saya ikut mendonasikan 20 baht dan menaruh uang receh sebanyak 20 baht di masing- masing tempayan. Katanya sih jumlah uang receh harus sama dengan jumlah tempayan tempayan tersebut. Tapi kenapa pas saya jumlah uang recehnya lebih sedikit ya?. Kemudian, apabila jumlahnya tidak sama harusnya memiliki arti, tapi saya sudah menanyakan penjaga kuil, beliau juga tidak mengerti artinya. Dalam hal ini bisa ada dua kemungkinan, beliau tidak mengerti bahasa inggris atau memang tidak ada artinya. Wat Po itu luas sekali. Kaki saya rasanya super capek mengelilingi Wat Po untuk mencari jalan keluar. Dari sini, Kami mencari jalan menuju sungai Chao Phraya. Ternyata menuju sungai chaophraya harus melalui suatu pasar. Dan disana kami menunggu kapal turis yang akan membawa kami ke BST Saphan Thaksin.

Saya akan bercerita sediki mengenai perjalanan di sunga Chao Phraya. Di sepanjang sungai terdapat kuil-kuil, kebanyakan kuil kecil. Tapi yang paling mencolok adalah Wat Arun atau Temple of the Dawn. Selain itu ada banyak hotel di sepanjang sungai. Hotel- hotel tersebut biasanya dilengkapi dengan kapal khusus untuk mengantar tamu hotel di sepanjang sungai. Perlu diketahui warna sungai chao phraya coklat seperti sungai kalimalang.

 

 

 

 

 

 

 

3. Khao San Road

Berdasarkan cerita para blogger, khao san road ini adalah salah satu jalan terkenal di Bangkok, tempat para backpacker. Malam- malam kami menuju ke tempat ini. Dasar Bangkok memang surga belanja, saya disambut dengan deretan baju- baju ala mangga dua. Tapi berhubung di jalan Khao San Road penerangan tidak memadai, ya ketika memilih baju menjadi tidak optimal. Selain itu juga ada kaos- kaos bangkok untuk oleh – oleh dan kaos kaos mawar untuk wanita. Di sepanjang jalan ada tempat minum dan nongkrong yang dipenuhi turis bule. Selain itu ada makanan yang saya lihat di acara fear factor, yaitu laba- laba, kalajengking dan binatang seram lainnya yang digoreng kayak keripik. Katanya kalo dimakan bunyinya kriuk kriuk persis makan kerupuk.

4. Siam Paragon, Siam Square

Siam square tepat di seberang siam paragon adalah salah satu tempat belanja favorit saya. Di sepanjang trotoar ada banyak baju- baju cewek ala mangga dua dengan harga 200-250 baht. Ada juga tas dan sepatu cewek. Setelah itu belok ke kiri, berderetan, berbaris- baris tenda putih yang isinya lagi- lagi baju cewek ala mangga dua dan tas dan sepatu yang kalau di konversi ke dalam rupiah menjadi 60,000 – 75,000. Serasa menemukan surga belanja dengan harga terjangkau. Saya membeli topi model film- film korea agar tidak kepanasan. Kemudian ada tas- tas dengan harga 250 baht. Harus jeli memilih dengan model yang lucu karena harganya semua standard. Sekilas tentang Siam Paragon, mallnya lebih kurang seperti senayan city. Namun di food courtnya pilihan makanannya banyak. Tapi jangan lupa di food court ini menggunakan sistem kartu deposit.

5. Somboon Seafood

Banyak review yang berkata harus mencoba makan di Somboon Seafood. Sea food ini letaknya di dekat siam paragon. Kami cukup bilang ke tuk tuk, sombon seafood, mereka langsung mengantarkan ke restoran yang dimaksud. Harganya mahal. Baiklah hal itu sudah saya prediksi dari Jakarta. Kemudian kami duduk dengan tenang di restoran tersebut sambil menunggu menu. Sambil mengamati sekitar, kami melihat sekelompok orang korea panik ketika disodori bill dan menunjuk tisue basah. Tidak lama sekelompok orang tua bule juga melalui perdebatan sengit ketika ditunjukkan bill. Wah pasti ada yang tidak beres. Tapi kami tetap tenang. Pelayan membukakan tisue basah dan kamipun menggunakannya layaknya di sushi tei. Kemudian satu persatu hidangan datang. Ada ikan bumbu mangga asam manis, kemudian kerang ijo dan kepiting. Rasanya lumayanlah.Setelah selesai makan kami disuguhi tisue basah lagi namum kami menolak dengan pertimbangan iseng jangan- jangan disuruh bayar lagi. Dan ternyata ketika tagihan/ billnya datang benarlah dugaan kami. Tisue basah ditagih 10 baht. Jreng, restoran mahal bahkan tisue basah dihargai. Dan tampaknya sang pelayan sudah sering menghadapi gerutuan tamu, jadi tetap saja stay cool ditanya perihal tisue basah.

6. Calypso Show

Tak lengkap di Bangkok tanpa menonton pertunjukan banci. Yap,Saya menonton calypso show di asia hotel. Harga tiketnya 650 baht. Saya beli di pemandu wisata thailand yang kami temui pada hari pertama. Pertunjukan ini seperti kabaret ada ceritayang sepenggal- sepenggal dan tentunya nyanyian. Para bancinya telah bermetamorfosis menjadi cantik persis seperti wanita. Tapi ada juga yang masih seperti cowok. Yang menurut saya aneh, disini juga terdapat peran – peran cowok yang dilakoni cowok tapi tetep musti pake bra dan dipamerin. Sungguh aneh. Adegan – adegan dalam pertunjukan ini ada pernikahan, perselingkuhan, kemudian rebutan kekasih ada juga adegan video klip korea yang lagi booming anyone but you. Pertunjukannya secara keseluruhan bagus dan menghibur tapi durasinya mungkin terlalu pendek. Di akhir pertunjukan para lakon berdiri di sepanjang ruangan untuk berfoto bersama para tamu.

7. Chatuchak Weekend Market

Pokoknya paling banyak yang murah di Chatucak. Begitu pesan rekan- rekan sejawat di Indonesia. Dengan semangat 45 dan persiapan total, Saya berangkat pagi ke Chatuchak dan naik BST sampai paling ujung (saya lupa). Disana sudah banyak turis dari berbagai belahan dunia ke pasar yang hanya buka sabtu-minggu ini. Pasar ini juga katanya merupakan pasar terbesar. Sesampainya disana saya ke pusat informasi dan mendapat peta pasar chatucak. Ternyata benar pasar ini sangat besar sekali. Semua ada di pasar ini. Tapi selayaknya pasar tempatnya panas. Dan sempit. Saya langsung menuju bagian baju- baju cewek. Ternyata mereka disini buka harga tinggi. Dan harus dengan kekuatan menawar. Cape deh. Bajunya sih lumayan, tapi harganya itu lho. Selain itu tas cewe disini sangat sedikit pilihannya. Tapi untuk souvenir dan kaos bangkok, super banyak dan lengkap.Intinya di Chatucak cuma dapat cape dan pegal.

8. Platinum Fashion Mall

Ini adalah mall terakhir yang saya kunjungi selama di Bangkok. Akhirnya bertemu lagi dengan surga belanja yang wajar. Tempatnya ber-ac dan begitu banyak baju mangga dua disini dengan harga 200- 250 baht. Apabila beli banyak, harganya bisa tambah murah dan yang paling menyenangkan modelnya boleh dicampur. Ya ampun, ada banyak banget kiosnya dan semuanya lucu dan bagus. Saya hanya punya waktu 2 jam untuk berbelanja sebelum pesawat pulang ke Jakarta sudah menunggu. Saya langsung berkeliling secepat kilat dan yang paling asyik tidak perlu menawar semua harga pas. Setiap lantai memiliki karakteristik tersendiri. Lantai atas khusus sepatu dan tas. Lantai bawah baju. Toko tasnya pun murah- murah, namun sepatunya tidak begitu banyak pilihan dan masih lumayan mahal. Aksesoris sangat banyak dan murah.

9. Thai Massage

Untuk mengakhiri perjalanan ke Thailand, ditutup dengan Thai Massage. Setiap hari kami berkeliling dari satu tempat wisata ke mall begitu seterusnya. Kaki terasa cape dan saatnya menikmati Thai Massage. Thai Massage seperti pijat refleksi biasa, hanya saja tidak dilulur seperti kalau di Spa di Jakarta.